Sejarah

Sejarah Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) adalah organisasi profesi yang menaungi bidan di seluruh Indonesia. IBI lahir dari kebutuhan untuk menyatukan tenaga bidan dalam satu wadah profesi yang kuat, agar dapat berperan lebih besar dalam peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak serta keluarga di Indonesia.

Latar Belakang Berdirinya IBI

Setelah Indonesia merdeka, kebutuhan terhadap pelayanan kebidanan yang berkualitas semakin tinggi. Di berbagai daerah, sudah ada kelompok dan perkumpulan bidan, namun belum terkoordinasi secara nasional. Para bidan senior kemudian merasa perlu membentuk satu organisasi profesi yang resmi, yang dapat memperjuangkan kepentingan bidan dan meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.

Konferensi Bidan Pertama dan Hari Lahir IBI

Tonggak penting sejarah IBI terjadi pada 24 Juni 1951, ketika konferensi bidan pertama diselenggarakan di Jakarta atas prakarsa sejumlah bidan senior. Dalam konferensi inilah disepakati pembentukan organisasi profesi bernama Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Tanggal tersebut kemudian dipandang sebagai hari lahir IBI dan diperingati sebagai momen bersejarah bagi profesi bidan di Indonesia.:contentReference[oaicite:0]{index=0}

Pengakuan Hukum dan Perkembangan Organisasi

Seiring berjalannya waktu, IBI memperoleh pengakuan sebagai organisasi yang berbadan hukum, sehingga kedudukannya semakin kuat di tingkat nasional. IBI juga bergabung dengan organisasi bidan tingkat internasional, sehingga membuka peluang kerja sama dan peningkatan kapasitas bidan Indonesia melalui jejaring global.:contentReference[oaicite:1]{index=1}

Dalam perjalanannya, jumlah anggota IBI terus berkembang seiring bertambahnya institusi pendidikan kebidanan dan lulusan bidan di berbagai wilayah. IBI menjadi wadah yang menyatukan bidan dari kota besar hingga pelosok desa, dengan tujuan yang sama: memberikan pelayanan terbaik bagi ibu, bayi, dan keluarga.

Tujuan dan Peran Strategis IBI

IBI berasaskan Pancasila dan berfungsi sebagai organisasi profesi yang:

  • Menggalang persatuan dan persaudaraan di antara para bidan.
  • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota dalam bidang kebidanan.
  • Mendorong mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, dan keluarga.
  • Melakukan advokasi untuk perlindungan dan kesejahteraan bidan sebagai tenaga kesehatan.
  • Bekerja sama dengan pemerintah dan lembaga lain dalam program kesehatan masyarakat.:contentReference[oaicite:2]{index=2}

IBI di Era Modern

Memasuki era modern, IBI terus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta tantangan sistem kesehatan. Berbagai program pendidikan berkelanjutan, pelatihan, seminar ilmiah, dan penyusunan standar praktik kebidanan dilakukan untuk memastikan bidan Indonesia mampu memberikan pelayanan yang aman, bermutu, dan beretika.:contentReference[oaicite:3]{index=3}

IBI juga aktif dalam kampanye kesehatan ibu dan anak, peringatan Hari Bidan Nasional, serta berbagai kegiatan pengabdian masyarakat. Melalui peran tersebut, IBI tidak hanya menjadi organisasi profesi, tetapi juga mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia.:contentReference[oaicite:4]{index=4}

Penutup

Sejak berdiri pada tahun 1951 hingga saat ini, Ikatan Bidan Indonesia telah menorehkan perjalanan panjang sebagai garda terdepan dalam pelayanan kebidanan. Dengan semangat persatuan, profesionalisme, dan pengabdian, IBI terus berkomitmen untuk mendukung bidan Indonesia dalam menjalankan tugas mulia menyelamatkan ibu dan generasi penerus bangsa.

Ikatan Bidan Indonesia — Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.